Wangi Melati

Thursday, May 15, 2014

Forhati: Mencoba bangkit dengan rutinitas dan silaturahmi

Hari Minggu yang lalu, tanggal 11 Mei 2014. Akhirnya terlaksana rencana dua bulan lalu yang di rembug di rumahku, saat teman-teman kuajak berbagi cerita pengalamanku sepulang dari program IVLP, di Amerika Serikat.

Komitmen kawan-kawan Forhati saat itu untuk mengaktifkan kembali kegiatan Forhati yang sudah hampir setahun mandeg karena semua sibuk sendiri.
Kegiatan sederhana berkumpul setiap 2 bulan sekali di minggu ke dua secara bergilir di rumah anggota.

Dan tanggal 11 mei 2014, terpilihlah rumah kak Susi,di jalan Suasa Selatan/pasar 3b gg. ikhlas no 181 Mabar Hilir Medan, sekalian melihat jejak taman baca Forhati yang sudah lama tak dikunjungi.

Yang datang tak seramai dua bulan lalu dirumahku, tapi tak apalah, karena bawa romongan krucil alias anak-anak, jadi rasanya ramai. Yang hadir kak Yenni Susanti, Sulfia Dewi Rambe, Cut Alma Yusuf, Ningsih Pardosi dan temannya (lupa namanya). Datang juga Rizqi Emiliya dan Atiqah Nasyiah pengurus Kohati Badko HMI Sumut.

Ningsih Pardosi, sebagai ketua panitianya, yang bertugas mengingatkan hari ini untuk ngumpul. Katanya di undangan via facebook temanya:  "LETS MAKE OWN SCRIBBLE". 
Ternyata maksudnya membuat Scrabble sendiri. Scrabble adalah permainan huruf untuk belajar vocabulary dalam bahasa Inggris. Belakangan karena papan scrabel sudah sulit didapatkan di pasar, maka kak Susi membuat scabbel sendiri, bahannya dari kardus dan kertas yang di print. Hmmm....tentu saja masih seenak papan yang ada magnetnya ya. Tapi cukup kreatif melawan keterbatasan.



Buku-buku di taman baca Forhati tak banyak yang bertambah. Cut Alma membawa sebundel buku sebagai tambahan, dan aku sendiri menyesal gak sempat bawa. Nanti suatu hari kusempatkan untuk memambah koleksi buku di Taman baca kami ini.

O iya...sekedar informasi, Taman baca ini menyatu dengan Aurora English Course yang didirikan oleh kak Susi. Konsepnya keren. Belajar bahasa inggris dengan komunitas. Anak-anak yang sudah bisa dianggap guru, akan menggantikan kak Susi mengajar bahasa inggris ke adik-adik yang lebih mudah. Seingatku, tak kena bayaran kursus disini, dan muridnya banyak.
Maka keberadaan buku-buku ini di sini membantu proses belajar mereka.

Sebenarnya beberapa kali kutawarkan kak Susi untuk mengikuti ajang kompetisi kewirausahaan sosial, tapi mungkin karena kesibukan yang cukup tinggi, kak Susi tak mengira kalau konsep kursus nya ini menarik dan dapat jadi pelajaran bagi yang lain.

Untuk sementara, yang mau tau bagaimana proses kursus ini berjalan, silahkan datang langsung dan menikmati buku-buku di taman baca kami, taman baca Forhati-Medan.
Makasih kak Susi, atas jamuan Soto dan buah kuininya. :)

Kak Susi, yang ditengah berjilbab putih. 

Oya...dua bulan berikutnya, kita akan berkunjung ke rumah Cut Alma Yusuf. Bertepatan bulan ramadhan, jadi acaranya sekaligus buka puasa bersama. Yang blom hadir...ditunggu ya kedatangannya :)

No comments:

Jejak Kohatiku