Wangi Melati

Friday, February 09, 2007

Panduan Up Grading < ANALISIS LEMBAGA KOHATI (ALK)

ANALISA KELEMBAGAAN KOHATIa. Latar Belakang/Sejarah KOHATI
b. Tafsir tujuan KOHATI
c. Tafsir status KOHATI
d. Tafsir sifat KOHATI
e. Tafsir, Fungsi, dan Peran KOHATI
f. Bedah UPW (urusan Peranan Wanita) dan KOHATI

A. Latar Belakang/Sejarah KOHATI
Berdirinya HMI di Yokjakarta tanggal 5 Pebruari 1947 digerakkan oleh 15 orang Mahasiswa yang diantaranya terdapat 2 orang perempuan yaitu Misyarah Hilal dan Siti Zainah. Dalam perkembangan selanjutnya muncullah Siti Baroroh, Tujimah, dan Tedjaningsih. Kehadiran mereka memberikan kesadaran untuk secepatnya membentuk kohati.
KOHATI didirikan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H bertepatan dengan tanggal 17 September 1966 M pada Kongres VIII di SOLO.
Secara khusus motivasi mendirikan wadah khusus keperempuanan didasarkan berbagai faktor yaitu.
1. Semangat ke-Islaman HMI-Wati yang tinggi
2. Semangat emansipasi wanita yang membawa keberhasilan diberbagai bidang.
3. Semangat persatuan yang didasarkan rasa senasib dalam memperjuangkan kemerdekaan fisik maupun spiritual para wanita indonesia.
4. Rasa tanggung jawab yang besar dalam membangun masyarakat.
5. HMI-Wati mempunyai cita- cita yang mulia, untuk itu memerlukan wadah dalam membina dan mengembangkannya.
6. HMI sendiri membutuhkan kekuatan massa yang besar dalam segala aspek perjuangan.
Berbagai Latar Belakang berdirinya KOHATI. Dijelaskan dalam buku Korp HMI Wati Dalam Sejarah 1966-1994 yaitu :
Pertama, Perjuangan HMI makin meningkat sesuai dengan gerakan perjuangan bangsa. Terutama pada masa peralihan dari orde lama menuju orde baru. Peningkatan kesadaran kaum wanita dan masyarakat pada umumnya untuk aktif dalam aspek kehidupan semakin besar. Oleh karena itu, dalam rangka pencapaian tujuan HMI lebih maksimal, dilakukanlah pembagian tugas yang lebih efektif. Manifestasi dari pembagian tugas tersebut
dikembangkanlah lembaga- lembaga khusus. Misalnya Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam, Lembaga Pers Mahasiswa Islam, Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam, Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam dan lain lain sesuai dengan kebutuhan anggota.
Kesadaran untuk lebih meningkatkan peranan dan aktifitas HMI- Wati telah mendorong terbentuknya Corps HMI-WAti (COHATI). Jika dikatakan HMI merupakan kader ummat dan kader bangsa, dengan demikian HMI-Wati turut serta bersamanya menjadi kader wanita islam. Untuk itu sudah sewajarnyalah jika HMI-Wati melakukan suatu usaha untuk meningkatkan kualitas dan perananya dalam setiap gerak HMI.
Kedua, dapat di kutip disini keterangan Anniswati Rokhlan (ketua umum pertama KOHATI PB HMI) yang dimuat dalam majalah COHATI sebagai berikut : Banyak sekali arti yang dapat diambil dari eksistensi KOHATI dalam HMI. Semula memang maksud didirikanya KOHATI adalah pengerahan massa dalam KAP (Kesatuan Aksi Pengayangan) GESTAPU/PKI, dimanakita ikut berpartisipasi aktif. Dalam bentuk Departemen Keputrian, paling- paling hanya tiga atau empat orang saja yang bersedia bekerja, yang lain hanya menonton saja. Dengan korp HMI-wati, maka banyak HMI-Wati yang ambil bagian, sehingga dengan demikian lebih banyak kegiatan yang dilakukan dan lebih banyak HMI-Wati yang belajar dari pengalaman di HMI. Dengan kata lain pembinaan HMI-Wati sebagai anggota HMI lebih riil. .
Ketiga, mengutip keterangan Yulia Mulyati Mantan Sekretaris Umum KOHATI PB yang pertama dikatakan bahwa yang mendorong didirikanya KOHATI adalah karena dibentuknya berbagai korp dalam angkatan bersenjata sebagai wadah khusus perempuan, seperti Angkatan Laut punya KOWAL, Angkatan Darat punya KOWAD, Angkatan Udara punya KOWAU, Angkatan Kepolisian punya POLWAN, maka HMI punya KOHATI. Tujuan dari terbentuknya berbagai korp tersebut adalah untuk mengerahkan masa dalam menghadapi komunis. Yulia juga mengatakan gambaran sebenarnya yang mendorong berdirinya KOHATI adalah untuk pembentukan kader- kader HMI-Wati ysng dapat membawakan aspirasi HMI dimanapun berada, disamping itu juga kualitas dan kuantitas HMI-Wati semakin meningkat sehingga dirasakan sangat penting adanya sebuah wadah yaitu KOHATI. Mengutip pendapatnya Nurhayati Jamaz mengungkapkan bahwa situasi sosial-politik pada sekitar tahun 1966 menyebabkan timbulnya hasrat dan semangat dari seluruh unsur masyarakat yang ada untuk mempersatukan kekuatan dalam menumpas gerakan PKI pada waktu itu. PKI merupakan lawan ideologis HMI yang masuk melalui pintu gerakan perempuan (GERWANI). Upaya HMI untuk bersentuhan langsung pada gerakan keperempuanan membawa konsekwensi logis masuknya HMI ke kancah perjuangan gerakan perempuan, baik formal maupun informal. Sebagai langkah taktis untuk masuk ke wilayah perempuan akan lebih efektif bila HMI memiliki kelompok kepentingan (interest-group) yang dapat diperhitungkan sebagai bagian langsung dari gerakan perempuan yang berbasis organisasi perempuan
Ada dua alasan yang paling mendasar membuat KOHATI didirikan yaitu:
1. Secara internal, departemen keputrian yang ada pada waktu itu sudah tidak mampu lagi menampung aspirasi para kader HMI-Wati, disamping basic-needs anggota tentang berbagai persoalan perempuan kurang bisa di fasilitasi oleh HMI. Dengan hadirnya sebuah institusi yang secara spesifik menampung aspirasi HMI-Wati juga diharapkan HMI-Wati secara internal memiliki keleluasaan untuk mengatur diri mereka sendiri dan lebih memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang muncul dari basic-needs anggotanya sendiri yaitu kader HMI-Wati.
2. Secara eksternal, HMI mengalami tantangan yang cukup pelik dikaitkan dengan hadirnya lawan ideologis HMI yaitu komunis yang masuk melalui pintu gerakan perempuan (GERWANI). Selain itu maraknya pergerakan perempuan yang ditandai dengan munculnya organisasi perempuan dengan berbagai pariasi bentuk ideologi, pilihan isu, maupun strategi gerkannya membuat HMI harus merapatkan barisannya dengan cara terlibat aktif dalm kancah gerakan perempuan yang berbasis organisasi perempuan.
Atas dasar pertimbangan itulah pada tanggal 17 September 1966 M bertepatan dengan 2 Jumadil Akhir 1386 H pada Kongres VII di Solo dideklarasikan KOHATI. Terpilih sebagai Ketua Umum KOHATI pertama waktu itu adalah Anniswati Rokhlan
(Pembahasan tentang sejarah, dilaksanakan tersendiri dalam Bedah Pedoman Dasar KOHATI, materi sejarah).

B. Tafsir Tujuan KOHATI
Pasal 3. Terbinanya muslimah yang berkualitas insan cita
Sebuah organisasi diperlukan tujuan yang jelas, sehingga setiap usaha yang dilakukan oleh organisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan teratur dan terarah.
KOHATI merupakan sebuah lembaga yang ide dasar pembentukannya dilandaskan pada kebutuhan akan pengembangan misi HMI secara luas, serta kebutuhan akan sebuah wadah pembinaan untuk anggota HMI-Wati karena kualitas peranan HMI- WATI harus di tingkatkan. Oleh karena itu KOHATI merumuskan tujuannya, yaitu Terbinanya Muslimah yang berkualitas insan cita. Artinya tujuan KOHATI tersebut KOHATI memposisikan dirinya sebagai bagian yang ingin mencapai tujuan HMI [lima kualitas insan cita] namun ia berspesialisasi pada pembinaan anggota HMI-WATI untuk menjadi muslimah kualitas insan cita .
Pembinaan KOHATI di tujukan untuk peningkatan kualitas dan peranannya dalam wacana keperempuanan [bukan hanya di KOHATI saja] untuk dapat menjalankan peranannya dengan baik, KOHATI harus membekali dirinya dengan terus meningkatkan kualitasnya sehingga ia mencapai kualifikasi kader HMI-Wati.
C. Tafsir Status KOHATI
Status dalam sebuah lebaga merupakan::
- pengakuan dan petunjuk tentang eksistensi lembaga tersebut.
- petunjuk dimana sebuah lembaga berspesialisasi.
Pasal 4 Status :
a.KOHATI merupakan salah satu badan khusus HMI
(AD HMI Ps.14 ART Ps. 58 )
b.Secara struktural pengurus KOHATI ex officio pimpinan HMI diwakili oleh Ketum, Sekum, Bendum, dan Kabid-kabid.
“Status sebagai Badan khusus di bidang kewanitaan”
Mengandung makna yang penting akan spesialisasi membina anggota HMI-Wati untuk menjadi Muslimah Insan Cita.
Spesialisasi dibidang kewanitaan:
menunjukkan bahwa perkembangan permasalahan perempuan di masyarakat perlu direspon HMI. Respon ini didasarkan pada kenyataan bahwa kondisi sosio kultural masyarakat yang menempatkan perempuan pada posisi yang defensif dan periferial.
Defensif : Ketergantungan
Periferial : Second Life ( Makhluk kedua )
Maka dalam pengkaderan, KOHATI ujung tombak untuk mengantisipasi dan mempelopori terjawabnya persoalan perempuan.
HMI sebagai organisasi kader, bertanggungjawab untuk menciptakan iklim yang kondusif dan harmonis dalam upaya pemberdayaan perempuan melalui proses perkaderannya. Yang menjadi sasaran KOHATI dalam melakukan pemberdayaan tersebut adalah anggotanya yaitu HMI-Wati.

D. Tafsir Sifat KOHATI
Pasal 5 : Sifat
Sifat dalam sebuah organisai menunjukkan:
- watak atau karakteristik
- pembeda antar lembaga.
Perbedaan tersebut dimaksudkan sebagi salah satu taktik dan strategi dalam berjuang sebagai organisasi.
Penjelasan Sifat
KOHATI bersifat semi otonom :
Ini menunjukkan sebagai sub-sistem dalam perjuangan HMI
Latar belakang
o HMI mengakui adanya kesamaan, kemampuan maupun kesempatan antara anggota HMI baik perempuan dan laki-laki.
o Masyarakat kita masih menempatkan organisasi sebagai alat yang paling efektif untuk menyahuti berbagai persoalan dalam upaya pencapaian tujuannya.

Semi otonom merupakan mekanisme operasional KOHATI dalam menjalankan aktivitas, baik intern maupun ekstern.

Hal tersebut secara keseluruhan diekspresikan dalam struktur organisasi HMI, dimana KOHATI diwakili oleh Ketum, Sekum, Bendum, dan kabid-kabid masuk dalam struktur kepengurusan HMI ditingkatannya. Inilah yang dinamakan pengurus KOHATI ex officio pengurus HMI. Konsekwensi dari struktur tersebut, menjadikan keberadaan KOHATI jelas sebagai badan khusus HMI, karena setiap pengambilan keputusan maupun kebijaksanaan HMI dan KOHATI diputuskan secara bersama-sama dalam mekanisme HMI.
Jika digambarkan maka:
-
Diputuskan secara bersama dalam mekanisme HMIpengambilan keputusan
- kebijaksanaan HMI dan KOHATI
OTONOMISASI KOHATI dibidang intern pada bentuk aktivitas pengembangan kualitas Kader HMI-Wati. Oleh karena itu sifat semi otonomi menunjukkan bahwa kebesaran KOHATI tergantung pada sejauh mana interaksi, koordinasi dan komunikasi antara seluruh jajaran kepengurusan HMI disemua tingkatan.

E. FUNGSI DAN PERAN
Pasal 6 PDK
Ø KOHATI berfungsi sebagai wadah peningkatan dan pengembangan potensi kader HMI dalam bidang kewanitaan.
Ø Wadah aktualisasi dan pemacu seluruh potensi perempuan
PEMBINAAN
· Akhlak
· Intelektual
· Keterampilan
· Kepemimpinan
· Keorganisasian
· Keluarga sejahtera
· Beberapa kualitas lain yang menjadi kebutuhan anggota
Maksud dan tujuan:
Mempersiapkan kader HMI agar mampu berperan secara optimal sebagai pencetak muslimah sejati yang memperjuangkan nilai-nilai keIslaman dan keIndonesiaan.
KOHATI sebagi sebuah wadah merupakan alat pencapaian tujuan HMI oleh karenanya :
Keberhasilan KOHATI ditentukan oleh:
o Anggota, didukung oleh perangkat dan mekanisme-mekanisme HMI
o Dimanfaatkan dan sangat mempengaruhi kualitas aparat kepengurusan

PERAN
Pasal 7 : KOHATI berperan sebagai pencetak muslimah sejati, pelopor dalam pembangunan bangsa.
Operasional dari fungsi diwujudkan dalam dua aspek
1. Aspek Internal:
KOHATI sebagai wadah/ media latihan bagi para HMI-wati untuk membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi serta kualitasnya dalam bidang kewanitaan khususnya menyangkut kodrat kemanusiaannya, dan bidang sosial kemasyarakatan umumnya melalui
- Pendidikan
- Penelitan
- Pelatihan
- Dll
2. Aspek Eksternal:
§ KOHATI pembawa missi HMI disetiap forum kewanitaan.
§ Memperluas keberadaan HMI di semua aspek kehidupan
§ KOHATI adalah wadah aktualisasi dan pemacu seluruh potensi-potensi wanita/HMI-wati dalam mengejar kesenjangan
§ Mendorong HMI wati untuk berinteraksi secara optimal.

F. ATRIBUT KOHATI
Pasal 24
a) Yang termasuk dalam atribut KOHATI atau mars KOHATI, badge KOHATI serta busana KOHATI
b) Bentuk, penjelasan penggunaan atribut KOHATI dibuat tersendiri dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pedoman ini
1. Penggunaan Badge KOHATI
>>> pada acara seremonial/resmi KOHATI dan acara resmi organisasi
>>> tidak dibenarkan dipakai pada acara resmi yang bersifat eksternal/diluar HMI
2. Bentuk gambar badge KOHATI
Badge KOHATI adalah lambang KOHATI yang pemakaian nya di baju dengan perbandingan ukuran 2:3
- bulan, bintang, warna hijau, hitam >>> keseimbangan bagian warna hijau, hitam, putih, puncak tiga, maknanya: tercantum dalam lambang HMI
- Bunga melambangkan kewanitaan
- Melati : melambangkan kasih sayang yang suci dan tulus
- Penyangga : perempuan sebagai tiang negara
- Buku terbuka : Al-Quran sebagai dasar utama
- Tiga kelopak bunga : tri dharma Perguruan Tinggi
- KOHATI : Korp HMI Wati

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

No comments:

Jejak Kohatiku