Wangi Melati

Wednesday, August 13, 2014

Jilboobs, pergeseran makna Jilbab di Indonesia (2)

Pada masa dibangku perkuliahan, tahun 2000an, aktifitas selain kuliah tempat yang paling kusukai adalah Mushola. Di bangunan teduh berteras lebar itu, banyak bersileweran berbagai aliran Islam membuka wacana diskusi tentang pemahamannya masing-masing.
Uniknya, setiap aliran memberikan penanda dengan cara berpakaiannya. Yang cukup jelas terlihat adalah pada pakaian perempuannya dalam menggunakan jilbab.
Untuk memudahkannya, saya bagi kelompok jenis pemakaian jilbab berdasarkan dua tipe ideologi yang membuat mereka berjilbab:

1. Tipe Berjilbab sebagai Aktifis Muslimah
Tipe ini, berjilbab karena didorong oleh aliran pemahaman dimana aktifitas sosialnya berada.Uniknya tipe aliran pemahaman Islam berbeda dalam berjilbab. Kelompok ini terdiri dari beberapa aliran yaitu:

  • Aliran Salafi, kaum perempuannya memakai jilbab besar. Besarnya hingga pergelangan tangannya hampir tertutup. Warna pakaiannya hampir satu warna, dan bernuansa gelap, seperti biru tua, hitam, coklat tua. Pakaiannya satu kesatuan, yang sering disebut dengan istilah jubah. Kelompok yang lebih konservatif lagi, malah menggunakan penutup bagian mulut atau dikenal dengan istilah cadar. Memakai kaos kaki, sama wajibnya dengan kerudungnya. 
  • Kelompok Aliran tarbiyah, biasanya tergabung di KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) atau PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Pakaiannya lebih berwarna. Jilbabnya cukup besar, namun tak sepanjang aliran salafi. Biasanya hanya menutupi sampai siku lengan. Kelompok ini, suka juga memakai jubah, tapi ada juga yang memakai beberapa potong pakaian, yang terdiri dari jilbab, baju yang panjangnya menutupi pinggul, dan rok panjang. Mereka tak pernah menggunakan celana sebagai pakaian bagian terluarnya. Memakai kaos kaki, sama wajibnya dengan kerudungnya. 
  • Kelompok Aliran Hizbut Tahrir. Cara berpakaian kaum perempuannya mirip dengan tarbiyah.Juga lebih berwarna daripada kelompok Salafi. Jilbab besar yang menutupi siku atau sampai pergelangan tangan. Ciri khasnya, adalah Jubah. Bagi kelompok ini, jubah tersebutlah yang disebut jilbab. Sedangkan kain di bagian kepala disebut dengan khimar. 
  • Aliran lain-lain. Kelompok ini, paling banyak. Merupakan kelompok yang diluar dari kelompok yang sudah kuurai diatas. Jika bergabung dalam organisasi, mereka ada di HMI dan IMM. Jilbabnya tak sebesar aliran tarbiyah. Cukup menutupi bagian bahu dan bagian dada. Paduannya menggunakan Rok, atau celana yang longgar. Terkadang memakai kaos kaki, terkadang juga tidak. Di kelompok ini juga terdapat hijaber ataupun jilboobs bahkan tidak berjilbab. Karena kelompok ini tidak membakukan bentuk pakaiannya, maka beragamnya jenis pakaian di kelompok ini dianggap lumrah atau juga proses pencarian, melatih diri. 
  • Aliran Liberal. Kelompok ini tidak menggunakan kain penutup kepala karena telah melalui proses mencoba memahami ajaran Islam. Jadi berbeda dengan masyarakat umum yang belum berjilbab. Kelompok ini malah melepas jilbabnya. Biasanya kelompok ini tidak menggunakan jilbab karena menurut pemahamannya kain penutup kepala tersebut adalah budaya dari Arab bukan berasal dari Islam. 


2. Tipe berjilbab demi trend fashion. 
Nah di era tahun 2000an ini, jilboobs sudah ada. Jilbab, melilit kepala dan leher saja. Berbaju ketat, dan celana ketat. Biasanya yang berpakaian seperti ini akan jadi bahan bisik-bisik tak sedap. Tentu saja terkesan memperolok-olok Islam. Tapi jenis seperti ini kemudian semakin banyak juga, dengan semakin dipopulerkannya jilbab oleh selebritis dan fashion desainer di Indonesia.

Kelompok ini kemudian mencoba memadukan Fashion dengan nilai-nilai yang diperjuangkan kelompok aktifis, tapi tetap mengedepankan kemodisan, indah, menarik, sebagai tujuan dari fashion itu sendiri. Maka lahirlah kelompok Hijabers. Kelompok ini membuat Jilbab tak terlihat membosankan dengan gaya yang itu-itu saja. Jilbab dipadukan dengan seni kreatifitas. Aku yakin kelompok ini membuat bisnis garmen menjadi lebih semangat lagi mencetak jenis-jenis jilbab dan berbagai asesorisnya dan sangat mudah didapatkan.

bersambung...:)

tulisan sebelumnya:
Jilboobs, pergeseran makna Jilbab di Indonesia (1)

No comments:

Jejak Kohatiku