Wangi Melati

Friday, February 19, 2016

Orange Stories: Welcome to Forhati Sumut Pera!

Alhamdulillah....
Dengan perjuangan yang seru, bertemu bersatu padu dengan teman-teman luar biasa
akhirnya Aku terpilih menjadi salah satu presidium Forhati Majelis Wilayah Sumatera Utara.
Hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan pun sesungguhnya lembaga (forhati) ini hendak kutinggalkan dan cukup sampai di sini saja. Karena sudah 15 tahun berkecimpung di Kahmi Medan maupun Sumut, kadang ingin menyerah karena beratnya melakukan perubahan.

Awalnya niatku hanya menjadi salah satu presidium Forhati di Medan. Regenerasi yang wajar dalam kepungurasn karena telah satu periodesasi berkiprah di bidang kesekretariatannya.
Awalnya Niat setengah hati yang dipenuh-penuhkan dan alhamdulillah makin menguat di hari pemilihan.
Banyak hal yang tak terduga, lucu, marah, letih, terluka lalu bangkit lagi, terjadi begitu cepat.

Aku kalah telak untuk sebuah amanah yang lebih besar.

Kekalahanku di Forhati medan mendorong ku untuk membuktikan diri lebih tinggi.
Energi yang sudah kupenuhkan untuk terpilih di Forhati tingkat Medan, ternyata meluap, menghanyutkan teman-teman sekitarku, menjadi arus semangat yang tak bisa dibendung lagi. Jadilah kami bagai air bah.
Kemenangan di Muswil Kahmi Kisaran terjadi begitu saja. nyaris tanpa hambatan.

Ibarat 'ending' sebuah novel. Masa-masa pemenangan di Muswil Forhati Sumut adalah potongan kisah seluruh tokohnya, berpadu dan menyatu, dan membuatku...si pembaca tersenyum.puas.

Dan bertemulah kami berlima, dengan latar kisah masing-masing. Menjadi leader untuk membawa arah Forhati Sumut ke depan. berlatar profesional yang berbeda.
1. Sulfia Dewi Rambe, sang Dokter Gigi
2. Sri Ratna Lubis, Sang Guru
3. Fauziah, sang Dosen ahli Hukum
4. Rahmadani Hidayatin, sang Psikolog
5. Peranita Sagala, sang Arsitek

Diantara mereka, Aku adalah yang termuda.
Tak hanya berlima sebenarnya. Ada sahabat-sahabat dibalik seluruh perjuangan ini. Mereka-mereka yang tak perlu disebut. Namun memegang peran penting dalam setiap detik perjuangan. Mereka terukir dalam hatiku. Terimakasih kawan....terimakasih. :).
Ini kerja kita bersama. Kerja untuk cita-cita dan semangat yang sama: Saling membesarkan.

Terima kasih telah memberikan jalan bagi kami berlima sebagai presidium.

Satu warna yang kami pilih, kami sepakati sebagai simbol perjuangan kami adalah "orange".
Warna yang sama dengan kantor pos, petugas kebersihan, pemadam kebakaran.
Ya... bisa jadi kami seperti pegawai kantor pos, penyampai pesan-pesan peradaban.
Ya..bisa jadi kami petugas kebersihan...pembersih peradaban.
Ya...bisa jadi kami petugas pemadam kebakaran...pemadam angkara.

Biarlah, terserah orang menerjemahkan apa. Kami hanya ingin tampak lebih muda, lebih ceria, lebih semangat, terlihat dan meng"Ada". Seperti itulah gambaran Forhati Sumut ke depan.


***
Dan Kau Kohatiku....
tentu akan lebih kurawat lagi

tak kan kubiarkan kandas dan diinjak-injak

Rumah mungil yang telah membesarkan ku ini
telah mengantarkanku mengenal diriku sendiri

seperti itulah rumah Kohati masa depan yang ingin kusirami
Rumah bagi penemuan jati diri :)


No comments:

Jejak Kohatiku