Wangi Melati

Tuesday, June 03, 2008

Kohati HMI cabang Langkat, buah hati yang tak bisa terlupa


Namanya juga buah hati. Sama artinya dengan kesayangan. Bagaimana mungkin aku lupa kan.
Kohati HMI cabang Langkat sejak lahirnya, kuanggap simbol kesuksesanku sebagai ketua umum KOHATI Badko .

Di tahun pertama berdiri, mereka giat melakukan usulku untuk segera melaksanakan LKK. Perjuangan yang cukup alot mereka alami meski aku tetap mengawal mereka agar kegiatan itu tercapai. Adalah ambisi pribadiku menjadi saat jadi ketua umum dulu agar terlaksana LKK di luar cabang Medan. LKK dianggap kegiatan yang sulit dilakukan dan tidak penting dilaksanakan di HMI cabang daerah. Padahal aku merasa betul, kondisi perkaderanlah yang menjadi salah satu pengganjal berdayanya kohati di daerah diluar Medan. Bayangkan, dimasa awal aku menjadi ketua, hanya Cabang Medan yang ketua umumnya telah mengecap LKK.

Nah ternyata Langkat menyanggupi untuk melaksanakan kegiatan yang dianggap sulit dan tak penting ini justru di awal mereka berdiri, dengan komitment kader yang masih terseok-seok dan nyinyir khasnya HMI-wan yang tak kutemukan di cabang lain.
(istilahnya : bagai cengkok melayu)

Disadari atau tidak, kegiatan LKK tersebut lah yang membuat Bupati melirik kegiatan HMI di cabang Langkat. Sebelumnya HMI nyaris tidak dianggap ada di tanah langkat.
Dan 3 periode setelah berdiri, Hari Senin, 2 Juni 2008 yang lalu, aku hadir kembali ke langkat. Menjadi Moderator di seminar Pendidikan Politik Perempuan yang terbilang sukses. Sukses karena target 200 peserta ternyata membludak menjadi 400 peserta.

Masih banyak yang belum melupakanku sebagai pengasuh KOHATI cabang ini. Bahkan Syamsul Arifin sang Bupati sekaligus Gubernur Sumut terpilih pun masih menyapaku.

Hari itu menjadi penuh dengan nostalgia perjuangan membangun Kohati langkat 3 tahun yang lalu.
Mengingat Leli sang ketua umum kohati saat ini, dulunya adalah sosok yang rendah diri dan sulit berbicara di depan publik, kini begitu lugas berpidato dan melobi sana sini.
Mengingat jalan Medan-langkat yang kutempuh dengan sepeda motor selama 1 jam, lewati panas dan hujan. Bahkan pernah kutempuhi meskipun aku masih belum sembuh total dari kecelakaan.
Sangkin bangganya aku pada cabang ini, dalam debat kandidatku sebagai Ketua Umum KOHATI PB, cabang langkatlah yang paling ku elu-elukan sebagai cabang yang berprestasi.

Imar, Pita para ketua umum kohati cabang Medan pernah cemburu karena perhatianku pada cabang langkat. Niar sang Ketua Umum KOHATI badko periode ini pun demikian. Ah..dinda, kalian tidak tahu betapa lekatnya aku dengan cabang Langkat ini. Jika analoginya ibu dan anak, mereka adalah anak-anakku dan anak yang berbakti dan baik pula. Ibu mana yang rela melepas kasih sayang nya?.

Kubuka amplop putih yang diselipkan paksa oleh adik-adik sebelum ku pulang. Jumlahnya sama dengan uang yang kupinjamkan pada mereka tiga tahun yang lalu untuk modal awal kepanitian LKK. Pinjaman itu telah lama kuanggap hangus dan tak perlu di kembalikan. Dan amplop ini mengingatkan ku kembali. Duh...jadi terharu. Besok lembaran ini kugantikan saja dengan buku. Prestasi kalian di kepengurusan melebihi segalanya bagiku.

Terus lah Jaya Kohati HMI cabang Langkat.

No comments:

Jejak Kohatiku