Wangi Melati

Tuesday, September 24, 2013

Buah yang Indah dari perkaderan Kohati; United States I'm coming!


Kesibukanku tiga bulan terakhir ini, amatlah mengerikan. Kata hiperbolis ini lebih tepat untuk menggambarkan padatnya waktu yang kukerahkan di dunia sosial, dan mengikis habis waktu untuk diri sendiri. Dari agenda berbau charity, reunian, sampai mencari tambahan SPP, alias biaya kuliahku.
Maka, menulis (blog) menjadi aktifitas yang begitu mahal saat ini. 

Lalu, kenapa kusempatkan menulis kali ini...?

Harus!.
Hari-hari terakhir ini, aku melambung ke langit ke tujuh, dan aku harus berterimakasih karenanya.
Dan menulis adalah wujud tanda syukurku. Tanda terimakasihku kepada semuaa..semua...semuaaaanya.

Banyak momen menyenangkan. Namun yang akan kuungkap kali ini adalah, perihal program IVLP dari Konsulat Jendral Amerika Serikat. 
Program ini adalah salah satu Program dari Pemerintah Amerika Serikat, yang berbentuk studi banding ke AS. 
Pesertanya memalui tahap awal yaitu rekomendasi, tidak seperti seleksi PNS yang menerima input langsung dari calon peserta. Program ini, meminta rekomendasi orang-orang tertentu untuk memilih siapa yang layak mendapatkan program ini.

Nah...dengan demikian, inilah awal saya masuk dalam nominasi IVLP. Adik-adik di HMI merekomendasikan saya. Tepatnya, Badko HMI Sumut.

Sejak masuk nominasi saja merupakan kebahagiaan tak terkira. Kenapa?. Karena adik-adik tempatku berkiprah masih merasakan dan mengakui jejak ku dalam ranah perkaderan mereka. 
Saya yang memposisikan diri sebagai Instruktur yang lekat dengan Kohati. Instruktur yang memilih tidak populer di training dasar HMI, dan justru sibuk mengutak-atik perkaderan di Kohati. Instruktur perempuan ini ternyata tetap bisa eksis di HMI.

Tak banyak berharap ketika mengirimkan detail Riwayat Hidup kepada penyelenggara IVLP. Yah...kekecewaan ketika gagal di interview akhir saat mencoba peruntungan meraih beasiswa Ford Foundation masih berbekas ngilu. Maka...aku pun sadarkan diri, agar sebatas mencoba saja. 

Tak lama, diminta hadir ke kantor Konsulat AS, di gedung Uniland Medan.
Kaget dengan prosedurnya yang ketat. Cek KTP, periksa tas...halaah....cem mo naik pesawat terbang keluar negeri aja. Tapi, kucoba memaklumi sajalah.

Lalu berkenalan lah dengan Trevor (klo gak salah) dan kak Rahma yang ternyata senior ku di Arsitektur USU. Wah...jadi sedikit rileks karena ada kakak yang cantik dan ramah ini.
Si kk jadi penerjemahku. Meski aku mengerti apa kata sang Konjen, tapi dalam menyampaikan isi kepalaku, seperti menabrak tembok yang dingin. jleb....dan diam. Padahal...banyak banget yang mo di jelaskan. Adikku si Lisa, pasti merepetlah kalau ada disana saat itu. sudah kubilang, latihan bahasa inggris. :(
Apa yang kami bicarakan dengan serunya...akan kuceritakan di lain waktu.

Cukup lama rentang waktunya, sehingga baru minggu ini mendapat kabar gembira, dari telepon kak Rahma. LOLOS. 

gak percaya, dan mo menjerit dengan senangnya. 
Washingthon, I'm Coming.

Dan tadi malam, di undangan dinner dengan Catherin, Konjen AS yang tinggi dan cantik itu, dia yang menyapaku dengan hangat.
"Hai...kamu nominator IVLP kan?." 
Ah...ternyata dia ingat :D
karena saat aku masuk bertamu, aku tersingkir dari perhatiannya karena bersamaan dengan kehadiran ibu PKK yang tak lain istri dari sekda propsu. Apalah awak, cewek tanpa jabatan penting di politik Sumut. Pelan-pelan menyingkirlah aku nyari makanan. :D

Karena disapa oleh orang yang berperan penting terhadap kelolosanku, barulah tersadar, klo aku blom mengucap terimakasih padanya. * dasar muka tembok ya..?.:D*

"Terimakasih Chaterine...saya tak menyangka bisa lolos. kenapa kau memilih aku diatara 80 aktifis perempuan yang hadir malam ini??. padahal mereka hebat-hebat". gumamku,

"owh...kamu memang yang paling layak" *dia bilang dalam bahasa inggris, tapi begitulah kira-kira kata-kata yang disampaikannya*

dan aku jadi semakin melambung gak tau bilang apalagi

Pulangnya, kusalam hangat dan cipika cipiki. sekali lagi terimakasih ya...

Kenapa aku sangat berterimakasih.
Bukan karena AS negara yang sangat besar, dan aku merasa sebagai orang kecil yang dapat hadiah mendadak. tidak. AS bagiku bukanlah negara dengan derajat lebih tinggi, meski tetap ada kekaguman dengan perusahaan2nya yang banyak memberi pengaruh perubahan dunia.

Sebenarnya, kebahagiaan ini adalah karena Nominasi ini, membuatku merasa dihargai. 
Kegilaanku selama ini sebagai Instruktur Kohati dan berjuang sedaya upaya bagi kemajuan adik-adik Kohati menjadi lebih bermakna. 
Dan semoga menjadi motivasi, bagi adik-adikku di Kohati.
Tak ada yang sia-sia, selama kita gigih melakukan perjuangan. 

lalu....mo ngapain di Amerika?
yang langsung terotak dikepalaku
Washington DC, 
Hillary Clinton, 
dan gerakan perempuan. 
pasti SERU!

Semoga ada di agenda penyelenggara.
Amiiin.



No comments:

Jejak Kohatiku