Wangi Melati

Friday, June 29, 2007

Pilih Kohati atau HMI?

Andai tawaran ini diberikan kepada seorang kader HMI-wati, tentulah dia akan memilih HMI.
Aku mejadi teringat kembali hal ini setelah konfrensi usai. Seorang HMI-wati yang potensial menjadi ketum KOHATI ternyata memilih jadi Kandidat ketum HMI. awalnya aku kaget.

Ku telepon Niar untuk mengingatkan kader tersebut. bukan apa-apa, bagaimanapun kohati cabang medan akan sangat terkait dengan kohati badko sumut. lemahnya kinerja pengurus cabang Medan, merupakan potret rendahnya pembinaan dari tingkatan Kohati badko nya. ini prinsipku ketika jadi ketua umum kohati badko.

diskusi dengan Niar, aku bermaksud agar dia memikirkan kelanjutan ketua kohati cabang Medan agar di teruskan oleh kader HMI-wati yang unggul. Untuk itu, dia harus mengawasi momen regenerasi ini

2 comments:

No longer valid said...

Lho? Kok HMIwati? Bukannya Kohati itu HMIwati? Maaf ya Pera klo abah linglung dengan gaya bermain di milunyium sekarang. Kirain teh ada ketum HMI dan ketum Kohati sebagai mitra kejuangan. Sekaligus bukti emansisapi tuh. Awewe jadi ketum HMI? Baru denger deh. Kecian ya, abah gaul dah jadi abah linglung.

peranita said...

Abah..gak linglung kok..emang blognya gak jelas. namanya juga curhat.
KOHATI itu lembaganya, HMI-wati anggotanya. Kebiasaan di semua cabang yang pera kunjungi, lebih senang dan bangga jadi pengurus di HMI.
jadi pengurus KOHATI itu dianggap gak keren, gak berkualitas, cuma ngurusin perempuan.
makanya KOHATI sering banget kehilangan kader yang bagus-bagus buat jadi ketua umum, jadilah kohati tetap lembaga kader-kader buangan yang karena gak bisa bersaing untuk duduk di pengurus HMI, apa boleh buat....kohati pun jadi lah...
gitcu lo Abah...
sebenarnya pera gitu juga dulu..hehehe
tapi trus kepikiran, ah..dimanapun bisa unjuk gigi kok..asal serius. Uenak lagi di KOHATI, bisa bebas berkreatifitas..klo di HMI lebih capek buat sikut kanan kiri.

Jejak Kohatiku