Wangi Melati

Tuesday, May 16, 2006

Wajah Kohati kita?*

Bertanya seperti apa wajah kohati, terbesit dugaan, cantikkah kohati kita ini? Ibarat gadis cantik, kala pandang pertama mempesona semua orang, menggoda untuk ingin berkenalan. Atau.. burukkah wajah kohati kita?, ibarat gadis buruk rupa, kesan pertama tentu orang enggan untuk menyapa. Bagaimana anda sendiri memandang wajah kohati, apakah mempesona atau enggan untuk menyapanya?.Bagaimana anda sendiri memandang wajah kohati dibawah binaan anda sendiri, apakah bisa membuat orang lain ingin berkenalan dengan lembaga anda atau malah menjauihinya?.
Mari kita coba melihat wajah sebenarnya kohati. Anggaplah wajah kohati selama ini tertutup cadar, sehingga membuat orang penasaran melihat wajahnya atau malah acuh tak acuh.
Pertama lihatlah dari sudut tujuan kohati, yang dilukis oleh para pendiri kohati di masa lalu. Secantik apakah kohati ini ingin dibangun oleh mereka, yang hingga kini kita teruskan perjuangannya.
Muslimah cita! semua kita yang hadir disini pasti tahu tujuan kohati ini. Dalam pedoman pembinaan HMI wati lebih terperinci hingga pada kriteria muslimah cita yaitu:
1. berwatak dan berkepribadian muslimah
2. profesional
3. intelektual
4. mandiri
Lukisan wajah kohati yang tentunya cantik sekali. Tentunya orang yang merugi, jika tidak dapat bersanding dengan kohati secantik ini. Anda tentunya sebagai pucuk pimpinan di kohati, adalah orang orang yang meneruskan lukisan wajah ini tercipta nyata dan dinikmati semua orang.
Itu wajah ideal kita, Kohati kita.
Saya deskiripsikan wajah kohati dalam tataran bidang kerja saya, Kohati Badko HMI Sumatera utara.
Saya analogikan agar lebih sederhana, wajah kohati saat ini. Kohati ibarat gadis yang tertutup cadar, pemalu dan slalu berdiam diri dirumah.
1. Kohati tertutup cadar. Kita tentu tahu cadar adalah selembar kain yang menutupi wajah, yang merupakan budaya yang lahir pada jaman berdirinya harem-harem masa dinasti abbasiyah. Cadar dipakai untuk gadis-gadis bangsawan, yang hanya boleh dilihat oleh sesama bangsawan saja. Kohati juga demikian, hanya bisa dinikmati oleh orang-orang tertentu, dalam lingkup pergaulannya saja. Kohati hanya membuka wajahnya untuk HMI saja. Ibu-ibu perwiritan kadang-kadang kenal siapa kohati. Tapi sebagaian kecil saja. Organisasi perempuan, satu dua yang kenal, Organisasi masyarakat, institusi pemerintah juga demikian, itupun lebih kenal dengan HMInya dari pada KOHATI.
2. Kohati yang pemalu. Pemalu adalah cermin dari tidak percaya diri. Tidak percaya diri lahir karena tidak punya ilmu pengetahuan. Gambaran umum inilah yang terjadi di kohati. Kader kohati kurang paham akan lembaganya sendiri, gender dan apa itu pergerakan perempuan. Yang terjadi adalah tidak mampu menunjukkan eksistensi dirinya sendiri. Jangankan unjuk gigi keluar rumah HMInya, dalam lembaganya sendiripun dia terkadang terkucilkan.
Ini realitas!
Anda pemimpin di lembaga anda, siapkah anda membuka cadar kohati ini? Menunjukkan wajah kohati yang sesungguhnya cantik jelita.

Disampaikan pada Training Leadership KOHATI cabang Medan, Student Center 9-11 juli 2004

No comments:

Jejak Kohatiku